Pada pasien hemodialisa umumnya terjadi hiperkalemi (tingginya kadar kalium dalam darah). Hal ini akan berdampak timbulnya rasa sesak. Sehingga dalam pengaturan diet (makanan), pasien sering merasa takut untuk mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung kalium. Kalium sangat banyak pada bahan makanan jenis sayur dan buah-buahan. Bila pasien membatasi sayur dan buah-buahan, hal tersebut juga tidak baik. Karena pasien akan kekurangan vitamin C dan serat yang berakibat sulit buang air besar. Bagaimana cara, agar pasien hemodialisa dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan? Ada tiga cara agar pasien hemodialisa dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Ketiga cara tersebut sebagai berikut :
- Merendam (sayur dan buah-buahan) dengan air panas selama 15 menit. Cara ini dapat menghilangkan kadar kalium sebanyak 5 % dari kadar awal.
- Merebus (sayur dan buah-buahan) selama 15 menit. Caranya adalah panaskan air, pada saat air sudah mendidih masukan sayur dan buah-buahan ke dalam air mendidih tersebut selama 15 menit. Kalium akan berkurang sebanyak 10 %. Cara ini biasa dikenal dengan stup.
- Dibuat manisan (direbus dengan penambahan gula pasir). Caranya sama dengan nomor 2 hanya saja ditambahkan gula pasir. Cara ini dapat mengurangi kadar kalium sebanyak 15 %. Untuk pasien hemodialisa dengan komplikasi diabetes mellitus tidak disarankan dengan cara nomor 3.
Selain dengan ketiga cara tersebut di atas, pasien hemodialisa masih dapat memilih buah-buahan yang dapat dimakan dalam kondisi segar yaitu papaya dan apel hijau. Papaya memang memiliki kadar kalium yang sedang, tetapi papaya mengandung serat yang dapat mengikat kalium, sehingga kalium yang terkandung di dalamnya dapat dibuang melalui feses.
Satu hal lagi, ada 2 jenis buah-buahan yang TIDAK BOLEH DIKONSUMSI oleh pasien hemodialisa dalam bentuk apapun, yaitu pisang dan belimbing. Pisang mengandung kalium yang sangat tinggi, walaupun sudah melalui proses perebusan, kandungan kalium dalam pisang masih berbahaya untuk dikonsumsi oleh pasien hemodialisa. Sedangkan belimbing mengandung suatu zat fitokimia (senyawa non gizi) yang memberikan dampak sesak dan tidak dapat hilang dalam perebusan. Untuk sayur-sayuran, intinya adalah menghindari mengkonsumsi sayuran mentah.
Oleh : Syarief Darmawan, M.Kes (Ahli Gizi YGDI)
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih