Indonesia English Japanese Chinese Simplified Arabic German


Cara untuk mengurangi kandungan kalium dalam buah dan sayuran

Pada pasien hemodialisa umumnya terjadi hiperkalemi (tingginya kadar kalium dalam darah). Hal ini akan berdampak timbulnya rasa sesak. Sehingga dalam pengaturan diet (makanan), pasien sering merasa takut untuk mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung kalium. Kalium sangat banyak pada bahan makanan jenis sayur dan buah-buahan. Bila pasien membatasi sayur dan buah-buahan, hal tersebut juga tidak baik. Karena pasien akan kekurangan vitamin C dan serat yang berakibat sulit buang air besar. Bagaimana cara, agar pasien hemodialisa dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan? Ada tiga cara agar pasien hemodialisa dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Ketiga cara tersebut sebagai berikut :
  1. Merendam (sayur dan buah-buahan) dengan air panas selama 15 menit. Cara ini dapat menghilangkan kadar kalium sebanyak 5 % dari kadar awal.
  2. Merebus (sayur dan buah-buahan) selama 15 menit. Caranya adalah panaskan air, pada saat air sudah mendidih masukan sayur dan buah-buahan ke dalam air mendidih tersebut selama 15 menit. Kalium akan berkurang sebanyak 10 %. Cara ini biasa dikenal dengan stup.
  3. Dibuat manisan (direbus dengan penambahan gula pasir). Caranya sama dengan nomor 2 hanya saja ditambahkan gula pasir. Cara ini dapat mengurangi kadar kalium sebanyak 15 %. Untuk pasien hemodialisa dengan komplikasi diabetes mellitus tidak disarankan dengan cara nomor 3.

Selain dengan ketiga cara tersebut di atas, pasien hemodialisa masih dapat memilih buah-buahan yang dapat dimakan dalam kondisi segar yaitu papaya dan apel hijau. Papaya memang memiliki kadar kalium yang sedang, tetapi papaya mengandung serat yang dapat mengikat kalium, sehingga kalium yang terkandung di dalamnya dapat dibuang melalui feses.

Satu hal lagi, ada 2 jenis buah-buahan yang TIDAK BOLEH DIKONSUMSI oleh pasien hemodialisa dalam bentuk apapun, yaitu pisang dan belimbing. Pisang mengandung kalium yang sangat tinggi, walaupun sudah melalui proses perebusan, kandungan kalium dalam pisang masih berbahaya untuk dikonsumsi oleh pasien hemodialisa. Sedangkan belimbing mengandung suatu zat fitokimia (senyawa non gizi) yang memberikan dampak sesak dan tidak dapat hilang dalam perebusan. Untuk sayur-sayuran, intinya adalah menghindari mengkonsumsi sayuran mentah.

Oleh : Syarief Darmawan, M.Kes (Ahli Gizi YGDI)

Apa yang terjadi, bila tubuh kekurangan air putih....

11 Efek Kekurangan Air Putih Bagi Tubuh


Minum merupakan salah satu kegiatan wajib bagi tubuh kita. Selain menyegarkan tenggorokan, minum juga bermanfaat untuk membantu melancarkan pencernaan tubuh dan meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu, pentingnya air dalam tubuh tersebut, memiliki banyak fungsi bagi kesehatan tubuh.

Fungsi Air Minum

efek kekurangan air putih
Berikut ini beberapa fungsi air minum bagi tubuh :
  • Sebagai zat pelarut di dalam tubuh
  • Sebagai zat katalisator
  • Sebagai zat untuk mengatur suhu tubuh
  • Untuk melepas dahaga
  • Melancarkan sistem pencernaan
  • Menjaga kesehatan tubuh
  • Mengeluarkan racun dalam tubuh
  • Penyedia elektrolit bagi tubuh
Itulah beberapa manfaat air putih bagi tubuh kita. Sangat banyak bukan manfaatnya? Dengan banyaknya manfaat air di atas, masih saja banyak orang yang tidak mau mengkonsumsi air dengan cukup. Orang yang kurang dalam mengkonsumsi cairan, biasanya akan menunjukkan ciri-ciri tertentu akibat kurang minum air putih.

Berikut ini yang akan terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan air putih :
  1. Kelelahan dan mudah lelah (Seseorang yang kurang mengkonsumsi air putih akan mudah merasakan lelah. Hal ini disebabkan karena saat seseorang mengkonsumsi sedikit air, metabolisme tubuh dan cairan di dalam tubuh akan berkurang drastis, sehingga merasa cepat lelah.)
  2. Masalah pada pencernaan ( Cairan yang masuk ke dalam tubuh, terutama air putih sangat dibutuhkan untuk membantu proses pencernaan tubuh. Konsumsi air putih yang sedikit akan berpengaruh terhadap buruknya pencernaan pada tubuh.) Beberapa masalah pencernaan yang muncul karena kurang minum air putih : Diare, Sulit buang air besar, Sulit buang air kecil, Sakit perut
  3. Kulit Kusam ( Kebiasaan minum air putih secara teratur, dapat membantu menjaga kesegaran tubuh. Hal ini     dapat dipastikan, efek kekurangan air putih pada tubuh dapat menyebabkan kulit menjadi kusam dan kurang segar. Selain itu, tubuh juga akan terlihat pucat dan seperti tidak bertenaga.)
  4. Menganggu fungsi ginjal ( Sebelum mempengaruhi pencernaan, ginjal akan mengalami gangguan fungsinya akibat kekurangan minum air putih. Proses pencernaan melibatkan banyak organ pencernaan, salah satunya adalah ginjal. Selain ginjal, beberapa organ pencernaan di bawah ini juga akan menurun fungsi nya : Usus, Lambung,Tenggorokan,Hati,Kandung Kemih,Saluran Kencing
  5. Kurang Konsentrasi ( Daya konsentrasi di kontrol melalui otak. Efek kekurangan air putih, maka bagian otak pun akan mengalami kekurangan cairan. Kondisi otak yang mengalami kekurangan cairan ini akan menyebabkan berbagai gangguan konsentrasi. Konsentrasi ini sangat diperlukan untuk melakukan aktivitas. Hal ini dapat berdampak pada beberapa hal, antara lain : Mudah bengong dan melamun , Sering salah dalam mengambil keputusan , Sulit mengerjakan tugas , Mudah melakukan kesalahan
  6. Halusinasi ( Halusinasi merupakan keadaan seperti melihat sesuatu, namun sebenarnya objek yang lihat tidaklah nyata. Halusinasi merupakan salah satu ciri-ciri yang disebabkan oleh kurangnya orientasi, yang salah satunya disebabkan oleh efek akibat kekurangan air putih. Halusinasi akan sangat mengganggu kegiatan sehari-hari, apalagi jika membutuhkan daya konsentrasi.)
  7. Mudah Mengantuk ( Salah satu ciri orang yang kurang minum air putih adalah akan mudah mengantuk. Perlu diingat, air putih dan cairan berfungsi untuk menjaga kesegaran tubuh, sehingga ketika tidak meminum air putih, maka tubuh tidak akan terasa sega. Akibat kurang air minum, mengakibatkan gejala sering ngantuk menguap dan mata yang terlihat sangat lelah.)
  8. Tenggorokan Kering ( Ketika sedang makan pasti akan merasa haus dan membutuhkan minum. Minum dapat membuat makanan yang dikonsumsi menjadi lebih mudah untuk ditelan. Kemudian akan memudahkan pencernaan, yang diteruskan ke usus, lalu sampai ke lambung. Kurangnya minum air putih akan membuat tenggorokan anda terasa kering, dan efek selanjutnya adalah radang pada tenggorokan.)
  9. Kepala Pusing ( Dengan berkurangnya cairan yang masuk ke otak, maka akan terjadi gangguan pada bagian tersebut. Kurang minum akan membuat kepala terasa sakit dan pusing.)
  10. Urin berwarna pekat ( Salah satu ciri umum yang mudah di deteksi ketika sedang mengalami kekurangan cairan adalah urin anda yang berwarna sangat pekat. Apabila urin yang normal, akan berwarna bening dan kekuningan, namun pada orang yang kurang minum air putih akan berwarna kuning pekat. Hal dengan jelas menunjukkan bahwa tubuh anda mengalami kekurangan cairan.)
  11. Nyeri ketika buang air kecil ( Salah satu hal yang menjadi ciri-ciri dari kurangnya air putih adalah rasa sakit ketika melakukan buang air kecil. Hal ini dapat terjadi ketika kandung kemih, sudah mengalami infeksi. Kandung kemih membutuhkan cairan yang cukup agar dapat melakukan sekresi atau pembuangan dengan baik dan sempurna. Cairan yang sedikit akan menyebabkan kandung kemih mengalami infeksi, dan menyebabakan rasa nyeri ketika buang air kecil )
Itulah beberapa akibat kurang minum air minum pada tubuh. minumlah air secara teratur agar kesehatan tetap terjaga.

Kebutuhan Air Minum Setiap Harinya
Tubuh manusia pada dasarnya terdiri dari 80 % air pada bayi, dan 60 % air pada orang dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh sangat membutuhkan kandungan air yang banyak setiap harinya. Para ahli sendiri merekomendasikan agar dalam sehari, kita harus mengkonsumsi air minum minimal 8 gelas dalam sehari, dengan ukuran gelas 200 ml. itu berarti tubuh kita harus memiliki asupan air mineral sebanyak 1 – 2 liter per hari.

Untuk mendapatkan air sendiri, tidak harus mengkonsumsi air putih saja. Mengkonsumsi makanan yang mengandung air juga dapat membantu menambah cairan pada tubuh seperti buah-buahan. Begitu pula dengan minum minuman jenis lain seperti susu.

Tarif transplantasi ginjal mengalami kenaikan....Berikut tarifnya


Tarif Transplantasi Ginjal Untuk transplantasi ginjal, mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Untuk Rumah Sakit tipe A, kelas 1 pada regional 1 menetapkan tarif sebesar Rp. 416,780,100. Permenkes yang lama, hanya menetapkan tarif flat untuk semua kelas yaitu Rp. 250.000.000. Ini berita baik untuk pasien gagal ginjal, dimana semua orang bisa melakukan transplantasi ginjal.



Sumber : http://www.kpcdi.org/2016/11/09/permenkes-nomor-52-tahun-2016-tarif-cangkok-ginjal-naik-dan-tarif-cuci-darah-turun/

hemodialysis video animasi, transplantasi, CAPD dan AV Graft

SELAMAT MENONTON
Video cara pemasangan Graft



Video proses Dialysis



HEMODYALISIS


TRANSPLANTASI





TERIMA KASIH SUDAH MENONTON VIDEO KAMI

Mitos dan fakta tentang hemodialisa atau cuci darah

Mitos: Satu-satunya pilihan untuk menjalani dialisis adalah untuk pergi ke klinik dialisis setidaknya tiga kali per minggu selama berjam-jam pada suatu waktu.
Fakta: Dialisis dapat dilakukan dengan banyak cara. Anda dapat melakukan hemo-dialisis yang dilakukan di klinik dialisis, rumah sakit, atau dalam kenyamanan rumah Anda sendiri. Atau, Anda dapat melakukan dialisis peritoneal yang dilakukan di rumah Anda. Anda dan dokter Anda memutuskan bentuk dialisis dan tempat yang terbaik untuk Anda, dan didasarkan pada kondisi medis Anda dan keinginan Anda.

Mitos: Dialisis menyakitkan.
Fakta: Tergantung pada bentuk dialisis yang Anda pilih, jika memilih hemodialisis Anda mungkin memiliki beberapa ketidaknyamanan ketika jarum dimasukkan ke dalam fistula, tetapi kebanyakan pasien biasanya tidak memiliki masalah lain. Pengobatan dialisis itu sendiri tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, beberapa pasien mungkin memiliki penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala atau kram. Namun, jika Anda berhati-hati untuk mengikuti diet dan membatasi cairan, efek samping dapat dihindari.

Mitos: Dialisis adalah hukuman mati.
Fakta: Tidak, dialisis membantu Anda berumur panjang. Bila Anda, keluarga Anda dan dokter memutuskan bahwa sudah waktunya bagi Anda untuk menjalani cuci darah, artinya adalah Anda akan hidup dan merasa lebih baik.

Mitos: Pasien dialisis tidak memiliki waktu atau energi untuk bekerja.
Fakta: Banyak pasien dialisis dapat kembali bekerja atau sekolah setelah mereka terbiasa melakukan dialisis.

Mitos: Pasien dialisis tidak memiliki hak dalam pengobatan mereka.
Fakta: Anda sebagai pasien memiliki banyak kontrol atas perawatan Anda. Pasien memiliki hak yang meliputi perawatan berkualitas, privasi, informasi medis, pekerjaan sosial dan konseling diet

Mitos: Sebagai pasien dialisis, saya akan merasa sendirian dan akan menjadi beban bagi keluarga saya.
Fakta: Banyak pasien dialisis, setelah terbiasa dengan perawatan dialisis, mereka mulai merasa jauh lebih baik daripada sebelum memulai dialisis. Selain itu, banyak pasien dialisis yang terlibat dalam kegiatan relawan untuk membantu orang lain yang mengalami kondisi sama dengan diri mereka sendiri, misalnya berpartisipasi dalam kegiatan kesadaran ginjal.

Selama dialiysis, bisakah saya tertular Hepatitis B ?

Sebagai pasien hemodialisis, Anda ingin mempelajari semua yang Anda bisa tentang perawatan dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan Anda. Salah satu hal penting yang harus Anda ketahui tentang melibatkan penyakit menular. Ini adalah penyakit yang terjadi ketika kuman berbahaya masuk ke tubuh Anda dan membuat Anda jatuh sakit. Gagal ginjal mengganggu kekebalan alami tubuh Anda, sehingga lebih mudah bagi Anda untuk mendapatkan beberapa jenis penyakit seperti hepatitis atau AIDS melalui perawatan dialisis Anda. Panduan ini akan memberikan informasi umum tentang beberapa penyakit menular yang penting, termasuk hepatitis B dan C dan HIV/AIDS, dan beri tahu apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.

Apa itu hepatitis B?

Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyebabkan penyakit hati. Sebanyak 10 persen penyakit ini berkembang menjadi penyakit hati kronis dan mungkin kanker hati. Hepatitis B menyebar melalui kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi.

Risiko Anda terkena hepatitis B mungkin akan meningkat jika:

Berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi
Menyuntikkan obat-obatan terlarang
Tinggal bersama dengan orang yang terinfeksi dan menggunakan barang bersama-sama seperti pisau cukur dan sikat gigi dengan penderita hepatitis B
Terkena benda tajam yang sudah terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi, seperti jarum yang digunakan untuk tato, tindik dan akupuntur (jarum ini harus secara hati-hati dibersihkan dan didesinfeksi sebelum digunakan, atau jarum sekali pakai sebaiknya digunakan)
Menderita hemophilia
Orang Tua Anda lahir di Asia Tenggara, Afrika, Basin Amazon di Amerika Selatan, Kepulauan Pasifik atau Timur Tengah
Selain itu, bayi bisa mendapatkan hepatitis B dari ibu yang terinfeksi saat melahirkan.
Bisakah saya terkena hepatitis B melalui perawatan dialisis?

Pada tahun-tahun awal dialisis, ada bahaya terkena hepatitis B melalui paparan darah dari orang yang terinfeksi di unit dialisis. Namun, saat ini risiko terkena hepatitis B melalui pengobatan Anda sangat kecil karena adanya dua perkembangan penting. Salah satu kemajuan ini adalah penggunaan tindakan pengendalian infeksi yang ketat di unit dialisis. Peningkatan kedua adalah ketersediaan vaksinasi untuk hepatitis B.

Bisakah saya terkena hepatitis B dari transfusi darah?

Kemungkinannya sangat kecil. Semua darah yang disumbangkan disaring dengan hati-hati dari hepatitis B dan juga infeksi darah lainnya, seperti hepatitis C dan HIV.

Bagaimana Anda mengetahui jika Anda menderita hepatitis B?

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah melalui tes darah. Kebanyakan orang yang terkena hepatitis B tidak mengalami gejala sama sekali.

Namun, beberapa orang mungkin memiliki gejala seperti flu termasuk:

Hilangnya nafsu makan
Mual atau muntah
Demam
Kelelahan ekstrim
Nyeri perut atau sendi
Selain itu, kulit atau mata Anda akan menguning.
Beberapa orang mungkin menjadi pembawa hepatitis B, yang berarti mereka tidak memiliki gejala tetapi masih bisa menulari orang lain dengan penyakit ini. Kondisi pembawa ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup. Beberapa pembawa akhirnya dapat melukai hati, menderita gagal hati atau kanker hati.

Apakah ada pengobatan untuk hepatitis B?

Ya. Dua obat yang telah disetujui untuk pengobatan hepatitis B kronis adalah interferon alfa-2b dan lamivudine. Obat ini tidak boleh diberikan secara bersamaan. Keseluruhan, sekitar 35 persen pasien yang diobati dengan suntikan interferon selama empat sampai enam bulan akan memiliki respon jangka panjang. Respon terhadap lamivudine oral, diberikan setidaknya satu tahun, mungkin agak lebih rendah. Lamivudine dapat ditoleransi dengan sangat baik, tetapi resistensi virus terhadap pengobatan mungkin terjadi. Terapi interferon sering mengakibatkan hilangnya nafsu makan, depresi, dan penipisan  rambut.

Bagaimana pencegahan hepatitis B?

Salah satu cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah melalui vaksinasi. Vaksinasi hepatitis B dianjurkan untuk semua anak-anak (termasuk dewasa muda dan remaja) serta pasien hemodialisis dan staf. Vaksin ini bekerja dengan menyebabkan tubuh Anda untuk membuat protein khusus yang disebut antibodi yang melindungi Anda terhadap hepatitis B. Respon Anda terhadap vaksin tergantung pada usia, kondisi medis lain yang mungkin Anda miliki dan keadaan umum kesehatan Anda, tetapi kebanyakan orang akan membuat antibodi yang cukup untuk melindungi mereka terhadap penyakit ini. Jika Anda divaksinasi, tim perawatan dialisis Anda akan memeriksa darah secara berkala untuk memastikan adanya antibodi yang cukup. Jika Anda belum divaksinasi, tanyakanlah pada staf dialisis Anda terkait dengan vaksinasi.

Anda juga dapat membantu mencegah hepatitis B dengan mengikuti panduan seks yang aman dan dengan menghindari perilaku berisiko tinggi seperti obat suntik.

Beberapa pedoman seks aman adalah:

Gunakan kondom lateks untuk mencegah pertukaran cairan tubuh.
Memiliki hanya satu pasangan seksual.

Apakah vaksinasi aman?

Ya. Vaksin yang dibuat dari ragi roti dan mengandung partikel yang tidak menular disebut antigen. Anda tidak bisa mendapatkan hepatitis dari vaksinasi. Vaksin ini telah mengalami pengujian klinis yang luas dan telah digunakan pada jutaan orang di seluruh dunia dengan sedikit efek samping. Namun, orang-orang dengan penyakit akut atau alergi terhadap ragi tidak harus divaksinasi.

Hubungan erat antara hipertensi dan gagal ginjal

Tahukah Anda kalau penyakit ginjal dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi? Ginjal dan peredaran darah adalah dua komponen yang bergantung satu dengan yang lain untuk kesehatan Anda.
Apa itu tekanan darah tinggi (hipertensi)?
Tekanan darah adalah tekanan yang dipakai oleh darah Anda saat jantung Anda memompa darah. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, berarti adanya tingkat tekanan yang dipakai darah yang lebih tinggi dari normal. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, termasuk naiknya volume darah akibat kelebihan cairan di darah dan pembuluh darah yang sempit atau tersumbat.
Hasil dari tes tekanan darah biasanya tertulis dalam bentuk dua angka yang dipisahkan dengan garis miring. Misalnya, tim medis menuliskan bahwa tekanan darah Anda 120/80. Angka yang pertama menunjukkan tekanan sistolik, yaitu tekanan pada detak jantung dan gaya dorong saat darah melaju melewati pembuluh darah. Sedangkan angka yang kedua menunjukkan tekanan diastolik, yaitu tekanan saat pembuluh darah dalam keadaan istirahat di antara detak jantung.
Jika Anda mengidap hipertensi, Anda harus berkonsultasi dengan tim medis tentang tekanan darah Anda dan seberapa sering Anda harus mengecek tekanan darah Anda.

Apa yang ginjal lakukan di tubuh Anda?

Ginjal adalah salah satu organ di dalam tubuh kita yang berperan dalam sistem ekskresi. Ginjal terletak di bawah tulang rusuk. Berjumlah sepasang (satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan), ginjal berbentuk seperti kacang dan memiliki ukuran sebesar kepalan tangan. Setiap harinya, sepasang ginjal ini menyaring sekitar 115 sampai 140 liter darah untuk memproduksi sekitar 1-2 liter urin yang terdiri dari sisa-sisa “sampah” tubuh dan cairan berlebih. Urin ini mengalir dari ginjal ke kandung kemih melalui “pipa” yang disebut ureter. Di kandung kemih inilah urin disimpan. Ketika kandung kemih dalam keadaan kosong, berarti urin sdang mengalir keluar dari tubuh melalui “pipa” lain yang disebut uretra. Uretra terletak dibawah kandung kemih.
Meskipun ginjal menyaring ratusan liter air per harinya, sebenarnya ginjal bekerja dalam tingkat mikroskopis. Ginjal bukan bekerja seperti sistem penyaringan yang besar. Setiap ginjal terdiri dari berjuta-juta unit penyaringan yang dinamakan nefron. Setiap nefron menyaring darah dalam jumlah sedikit. Nefron ini sendiri terdiri dari penyaring yang disebut glomerulus, dan tubulus. Nefron bekerja dengan melalui 2 tahap. Tahap pertama, glomerulus menyaring sel darah dan molekul-molekul besar seperti protein, dan membiarkan cairan dan sisa-sisa tubuh lewat dan masuk ke tubulus. Di tubulus ini, mineral-mineral pada cairan tersebut disaring untuk dimasukkan lagi ke dalam peredaran darah. Sehingga akhirnya, produk akhir yang dihasilkan adalah urin yang dikeluarkan oleh tubuh kita, yang terdiri dari sisa-sisa “sampah” tubuh dan cairan berlebih.

Lalu, bagaimana hipertensi dan penyakit ginjal bisa berhubungan?

1. Hipertensi menyebabkan kerusakan pada arteri, yang merupakan salah satu komponen penting pada ginjal


Darah yang akan disaring oleh ginjal dialirkan melalui pembuluh darah yang berada di sekitar ginjal, dan banyak sekali darah yang mengalir di pembuluh darah ini. Seiring berjalannya waktu, kalau hipertensi tidak terkontrol, maka akan menyebabkan arteri di sekitar ginjal ini menyempit, melemah, dan mengeras. Kerusakan pada arteri ini menghambat darah yang diperlukan oleh jaringan pada ginjal.

2. Kerusakan pada arteri nefron mengakibatkan darah tidak tersaring dengan baik


Seperti tadi sudah disebutkan, ginjal terdiri dari berjuta-juta nefron yang berfungsi sebagai unit penyaringan pada ginjal. Nefron ini menerima suplai darah melalui pembuluh darah terkecil (kapiler yang berbentuk seperti rambut kecil) di tubuh Anda. Kalau arteri ini rusak, maka nefron tidak menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Hingga akhirnya, ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah dan mengatur cairan, hormon, asam, dan garam di tubuh Anda.

3. Kerusakan pada ginjal mengakibatkan terganggunya pengaturan tekanan darah


Ginjal yang sehat biasanya memproduksi hormon yang dapat membantu tubuh mengatur tekanan darah. Kerusakan pada ginjal dan tekanan darah yang tidak terkontrol masing-masing menyebabkan dampak negatif satu sama lain. Dengan arteri yang mengalami gangguan dan berhenti berfungsi, maka ginjal akan mengalami gagal ginjal. Proses ini dapat terjadi bertahun-tahun. Tetapi untungnya, penyakit ini dapat dicegah.

Apa tanda-tanda orang yang mengalami hipertensi dan penyakit ginjal?

Biasanya orang yang mengalami tekanan darah tinggi tidak ada tanda-tanda khusus. Tetapi dalam kasus hipertensi yang cukup tinggi, gejala dimulai dengan sakit kepala.
Sama halnya dengan penyakit ginjal. Waktu penyakit ginjal baru muncul, tidak ada tanda-tanda yang berarti. Mungkin penderita akan mengalami pembengkakan pada tubuh, atau yang disebut edema, pada kaki, telapak kaki, lutut, atau (meskipun jarang) pada wajah dan tangan. Edema ini terjadi karena ginjal tidak dapat mengeluarkan cairan berlebih atau garam dari dalam tubuh.
Begitu peyakit ginjal mulai semakin parah, berikut tanda-tanda yang muncul:
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual
  • Muntah-muntah
  • Mengantuk atau merasa lelah
  • Gatal-gatal atau keram
  • Kulit kering
  • Sakit kepala
  • Berat badan menurun
  • Warna kulit menjadi lebih gelap
  • Keram otot
  • Napas menjadi pendek-pendek
  • Sakit pada dada

Bagaimana mendiagnosis penyakit ginjal dan hipertensi?

1. Diagnosis hipertensi


Tim medis akan mendiagnosis tekanan darah tinggi dengan tes tekanan darah beberapa kali, yang biasanya diulang saat mengunjungi dokter beberapa kali. Anda akan didiagnosis tekanan darah tinggi bila tekanan darah Anda secara konsisten diatas 140/90. Tekanan darah diukur dengan alat yang bernama sphygmomanometer. Alat ini juga dapat Anda beli dari toko kesehatan untuk mengukur tekanan darah Anda sendiri di rumah.

2. Diagnosis penyakit ginjal


Penyakit ginjal didiagnosis melalui tes urin dan tes darah.

Tes urin


1. Tes dipstick untuk albumin
Tes dipstick dilakukan untuk mendeteksi adanya albumin pada urine. Albumin adalah protein dalam darah yang bisa jadi tidak tersaring oleh ginjal saat ginjal mengalami kerusakan. Cara melakukan tes ini adalah, pertama-tama pasien menampung urin mereka di wadah yang sudah disiapkan tim medis. Lalu tim medis dapat mengetes sampel urin ini di tempat atau dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Tes ini menggunakan dipstick, kertas kimia yang bereaksi terhadap zat protein. Bila warna dipstick berubah, berarti ada darah atau protein yang terkandung di urin tersebut.
2. Rasio albumin dan kreatinin pada urin
Tim medis menggunakan pengukuran albumin dan kreatinin untuk menentukan rasio antara albumin dan kreatinin pada urin. Kreatinin adalah produk sisa-sisa tubuh pada darah yang disaring di ginjal dan dikeluarkan dalam bentuk urin. Kalau rasio albumin dan kreatinin lebih dari 30mg/g, maka hal ini bisa mengindikasikan adanya penyakit ginjal.

Tes darah


Tes darah ini biasanya dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak darah yang dapat disaring oleh ginjal per menit, yang dinamakan estimated glomerular filtration rate (eGFR). Berikut arti dari hasil eGFR:
  • Kalau eGFR Anda sebesar 60 atau lebih, artinya ginjal Anda berfungsi secara normal
  • Kalau eGFR Anda di bawah 60, artinya ginjal Anda mungkin mengalami masalah
  • Kalau eGFR Anda sebesar 15 atau kurang, artinya Anda mungkin mengalami gagal ginjal

Mengapa Pasien Gagal Ginjal Harus Cuci Darah ?


gagal ginjal harus cuci darah


Mengapa gagal ginjal harus melakukan cuci darah? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kalau kita pahami terlebih dahulu beberapa pengertian cuci darah yang sebenarnya. Cuci darah / Hemodialisis adalah suatu tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan racun dalam tubuh, karena ginjal tidak mampu lagi membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh. Cuci darah dilakukan pada pasien penderita ginjal kronik dan ginjal akut.


Cuci Darah pada Penyakit Ginjal Kronik & Ginjal Akut

Bila dilihat secara sekilas kedua istilah atau kondisi penyakit ginjal ini sama, tetapi sebenarnya ada perbedaannnya. Inilah perbedaan tersebut :

Penyakit gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang dialami selama kurun waktu 3 (tiga) bulan atau lebih dengan keadaan sebagai abnormalitas struktural atau abnormal fungsional ginjal. Bila penderita ginjal kronik dapat sampai ke tingkat cuci darah maka ini berarti kerusakan ginjal sudah berlangsung lama dan biasanya memerlukan cuci darah seumur hidup.

Penyakit gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba - tiba dan pada beberapa kondisi diperlukan cuci darah. Pasien dengan penyakit ginjal akut bila dapat diobati penyebabnya maka dapat membaik dan selanjutnya tidak memerlukan tindakan cuci darah lagi.

Baik penyakit ginjal kronik maupun ginjal akut tetaplah disarankan untuk cuci darah, untuk itu kapankah sebenarnya kita disarankan cuci darah? Cuci darah dapat dilakukan bila fungsi ginjal kurang dari 15 ml/menit. Namun bisa juga kurang dari 10 ml/menit dengan disertai gejala uremia dan malnutrisi. Bagi penderita diabetes bila 5 ml/menit pun dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.




Cuci Darah Secara Medis Harus Dilakukan


Berikut marilah kita lihat kondisi-kondisi tertentu yang perlu segera dilakukan cuci darah (hemodialisis) secara medis, yaitu:


  • Kondisi pH darah pasien yang sangat rendah dan tidak dapat dinaikkan lagi dengan obat-obatan.
  • Kondisi keracunan, dilakukan cuci darah untuk membantu menurunkan tingkat keracunannya, seperti keracunan methanol.
  • Kondisi dengan tingkat sisa metabolisme ureum dalam tubuh sangat tinggi dengan gejala klinis sbb: mual muntah, kecegukan yang tidak berhenti, penurunan kesadaran, bahkan bisa kejang - kejang.
  • Elektrolit imbalance. Pada umumnya yang menjadi masalah adalah kelebihan kalium, menjadi hiperkalemi. Kondisi ini bila tidak segera diatasi dapat menyebabkan gangguan pada jantung.
  • Terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh. Biasanya terjadi penumpukan cairan dalam paru-paru yang disebut sebagai Edema Paru, sehingga menyebabkan pasien menjadi sesak nafas hebat
Cuci darah hanyalah salah satu tindakan medis untuk penyakit ginjal diatas, prosedur lain yang bisa ditempuh oleh penderita ginjal kronik adalah dengan transplantasi ginjal.
Cara medis diatas yaitu dengan cuci darah maupun transplantasi ginjal sangatlah mahal biayanya. Selain biaya yang mahal juga mengandung resiko tinggi untuk kegagalanya. Untuk itu cara yang terbaik adalah sayangilah sedini mungkin ginjal anda dari kerusakan. Carilah alternatif obat sakit ginjal alami yang lebih aman tetapi sudah terbukti dan dapat menyembuhkan kembali. Mari kita jaga ginjal agar tetap sehat, Semoga bermanfaat
 
close
close
 
SELAMAT DATANG DI UNIT HEMODIALISA RSUD TAMAN HUSADA BONTANG, Semoga dengan adanya blog ini kita bisa lebih mengenal tentang apa itu hemodialisa..DENGAN HEMODIALISA KUALITAS HIDUP MENJADI LEBIH BAIK...#Terima kasih atas kunjungan anda