Pendapat bahwa penularan penyakit Hepatitis B bisa melalui air liur
maupun bekas perangkat dan minum adalah salah. Justru faktor utama
penularan penyakit yang menyerang pada fungsi hati itu, lebih melalui
darah.
”Kalau melalui hubungan seks dengan penderita, kecil kemungkinan
tertular atau sekitar 0,5%,” kata Dr dokter Rino Alvani Gani SpPD KGEH
dari RSUP Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam Seminar Fakta Baru tentang
Virus Hepatitis B di Indonesia (HBV Facts Indonesia Snapshot), di
Thamrin Square yang diselenggarakan Klinik CITO, Sabtu (5/5).
Pembicara lainnya dokter Osman Sianipar DMM MSc SpPK (K) dari RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Seminar diadakan dalam launching penghargaan internasional sertifikat ISO 9001:2000 dari lembaga sertifikasi TUV NORD Indonesia.
Menurut Rino, virus Hepatitis B sekarang ini bermutan sangat cepat.
Penularan virus itu terbagi bisa karena tertular dari ibu saat dalam
kandungan atau setelah persalinan.
Namun, ada pula karena transfusi darah, tindik telinga, tusuk jarum, penggunaan pisau cukur, dan sikat gigi secara bersama-sama.
Bentuk virus ini lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis
lainnya. Hepatitis merupakan sebuah proses peradangan pada jaringan
hati. Orang lebih mengenal hepatitis dengan istilah lever atau sakit
kuning.
”Pengertian lever sebenarnya organ hati, bukan penyakit hati. Nama
itu berasal dari Belanda. Kalau sakit kuning dapat menimbulkan
kerancuan, karena tidak semua sakit kuning adalah penyakit radang hati,
tetapi dapat juga karena ada peradangan pada kantung empedu,” jelas
Rino.
Sementara Osman mengatakan, penyakit ini bisa dicegah melalui
pemberian vaksin. Bagi pasangan yang akan menikah, pemberian sebuah
kekebalan tubuh itu untuk menghambat penularan virus.
”Jadi, wajib hukumnya pemberian vaksin bagi pasangan suami-istri.
Apalagi, bila salah satunya penderita Hepatitis B. Jadi, tidak perlu
takut,” kata dia.
Direktur Klinik CITO dokter Dyah Anggraeni MKes SpPK mengatakan,
pihaknya pada 2007 ini akan mulai merambah DKI, Jabar, dan Jatim. Dengan
mendapatkan ISO 9001:2000, maka pelayanan kepada masyarakat akan terus
ditingkatkan. ”Sertifikat ini kali pertama yang kami terima. Segala
pelayanan dari penerimaan tamu sampai pemeriksaan laboratorium yang
akurat dan presisi, akan kami tingkatkan,” kata dia usai menerima
sertifikasi. (H37-37)
sumber: SuaraMerdeka
Luar biasa
BalasHapus